Penerapan Sistem Civic Virtue sebagai Langkah Optimalisasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam Pembentukan Produk Hukum di Desa Adat

Penerapan civic virtue di desa adat dapat dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan budaya yang telah diwarisi oleh leluhur. Transformasi birokrasi dalam pembangunan daerah khususnya Indonesia mayoritas menerapkan pola musyawarah perencanaan (Musrenbang). Dalam musrenbang diwajibkan memuat prinsip tergambar melalui indikator mempengaruhi peningkatan pembangunan. Hal ini bertujuan sebagaimana tujuan daripada berkelanjutan dari Sustainable Development Goals 2030 (SDGs 30). Dengan menggambarkan penerapan sistem Desa Adat sangatlah efektif sejalan dengan karakteristik wilayah tersebut. Namun, objektivitas menjadi hal kompleks sulit dinilai secara universal. Sebagian besar adalah masyarakat sangat tertutup memegang teguh tradisi mereka. Pada akhirnya, penilaian harus dilakukan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, sejarah melatarbelakangi keberadaan Penelitian menggunakan metode penelitian yuridis normatif kajian kepustakaan seperti jurnal-jurnal, artikel ilmiah, literatur hukum ilmiah lainnya. Data digunakan diperoleh data sekunder pustaka bantuan bahan tersier. Pendekatan yaitu kualitatif mendeskripsikan peristiwa problematika mengacu pada norma hidup itu sendiri. Berdasarkan hasil didapat akan diimplementasikan terkonsep baik.
 Kata Kunci: Civic Virtue, Musrenbang, Produk Hukum
 
 The application of in traditional villages can be considered as a form respect for customary and cultural values ​​that have been inherited from their ancestors. transformation the bureaucracy regional development, especially Indonesia, applies majority development planning deliberations (Musrenbang) patterns. In implementing pattern villages, it is obligatory to include principles that are illustrated through indicators affect increased development. This aims goal sustainable illustrates system Traditional Villages very effective line with objectives characteristics pattern. However, objectivity complex difficult assess universally. Most closed communities adhere ​​and traditions. end, an assessment village must carried out by considering social, historical context lies behind existence village. study uses normative juridical research methods literature studies such journals, scientific articles, other legal literature. used was obtained secondary review help tertiary book materials. approach qualitative which describes events problems implementation refers laws norms live community itself. Based on results research, found would implemented Indonesian could well conceptualized.
 Keywords: Legal Products